Sejarah Penggalan Masehi dan Hijriyah
– Tahukah Anda tentang sejarah awalmula tahun masehi dan tahun
hijriyah. Berikut ini awalmula.com mengangkat sejarah penanggalan masehi
dan hijriyah untuk kita pelajari bersama sebagai penambah ilmu
pengetahuan kita. Seperti yang kita ketahui dalam satu tahun terdapat 12
bulan. Dalam tahun masehi bulan-bulan yang kita kenal yaitu Januari
sebagai bulan pertama dan seterusnya sampai bulan desember merupakan
bulan akhir di tahun masehi, sedangkan untuk tahun hijriyah di awali
dengan bulan Muharram dan di akhiri dengan bulan Dzulhijjah. Jika anda
ingin mengetahui asal usul nama-nama bulan yang terdapat di tahun masehi
dan hijriyah tersebut, silakan simak sejarah awal mula penanggalan
masehi dan hijriyah berikut yang awalmula.com kutip dari berbagai
sumber.
Sejarah Awal Mula Kalender Masehi
Kalender masehi merupakan salah satu system penanggalan yang dibuat berdasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari (syamsiah solar system) yang penaggalannya dimulai semenjak kelahiran Nabi Isa Almasih as. (sehingga disebut Masehi ;Masihi). Nama lain dari kalender ini adalah kalender Milladiah (kelahiran).
Kalender masehi merupakan salah satu system penanggalan yang dibuat berdasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari (syamsiah solar system) yang penaggalannya dimulai semenjak kelahiran Nabi Isa Almasih as. (sehingga disebut Masehi ;Masihi). Nama lain dari kalender ini adalah kalender Milladiah (kelahiran).
Seperti yang telah kita maklumi,
nama-nama bulan Masehiah dimaulai dari Januari sampai Desember. Dan
perlu diketahui bahwa sebagian nama-nama bulan ini telah ada sebelum
dimulainya penanggalan Masehiah, sebagian lagi adalah nama yang baru.
Adapun asal –usul ke-12 bulan Masehi ini adalah sebagai berikut :
• Januari, dahulu namanya adalah Januarius; berasal dari kata Janus (malaikat bermuka 2 penjaga gerbang Roma);
• Februari, dahulu namanya adalah Februarius; berasal dari kata Februa (hari pembesihan);
• Maret, dahulu namanya adalah Martius; berasal dari kata Mars (dewa perang);
• April, dahulu namanya adalah Aprilis; berasal dari kata Apru (dewa asmara bangsa Etruscan);
• Mei, dahulu namanya adalah Maiusl berasal dari kata Maia (saudara tertua Atlas; kebudayaan Yunani)
• Juni, dahulu namanya adalah Junius; berasal dari kata Juno, istri Jupiter;
• Juli, dahulu namanya adalah Quintilis; kemudian diganti menjadi Julius setelah raja Julius Caesar (100-44 BCE) BCE = Before Common Era (sebelum Masehi);
• Agustus, dahulu namanya adalah Sextilis (bulan ke-6), kemudian diganti menjadi Augustus setelah raja Augustus (63 BCE 14 Masehi);
• September, dahulupun tetap namanya September (bulan ke-7);
• Oktober, berasal dari kata yang sama, Oktober (bublan ke-8);
• Nopember, berasal dari kata yang sama, Nopember (bulan ke-9);
• Desember, berasal dari kata yang sama, Desember (bulanke-10)
• Februari, dahulu namanya adalah Februarius; berasal dari kata Februa (hari pembesihan);
• Maret, dahulu namanya adalah Martius; berasal dari kata Mars (dewa perang);
• April, dahulu namanya adalah Aprilis; berasal dari kata Apru (dewa asmara bangsa Etruscan);
• Mei, dahulu namanya adalah Maiusl berasal dari kata Maia (saudara tertua Atlas; kebudayaan Yunani)
• Juni, dahulu namanya adalah Junius; berasal dari kata Juno, istri Jupiter;
• Juli, dahulu namanya adalah Quintilis; kemudian diganti menjadi Julius setelah raja Julius Caesar (100-44 BCE) BCE = Before Common Era (sebelum Masehi);
• Agustus, dahulu namanya adalah Sextilis (bulan ke-6), kemudian diganti menjadi Augustus setelah raja Augustus (63 BCE 14 Masehi);
• September, dahulupun tetap namanya September (bulan ke-7);
• Oktober, berasal dari kata yang sama, Oktober (bublan ke-8);
• Nopember, berasal dari kata yang sama, Nopember (bulan ke-9);
• Desember, berasal dari kata yang sama, Desember (bulanke-10)
Sistem kelander masehi sangat berhubungan
dengan sejarah romawi, terutama dalam hal penamaan bulan-bulannya.
Menurut sumber yang didapat dalalm legenda kerajaan romawi, kerjaan ini
didirikan oleh raja Romulus pada tanggal 21 April 753 BCE. Kalender
romawi pada saat itu adalah kalender 10 bulan yang dimulai pada bulan
Maret dan berakhir pada bulan Desember, ditambah 2 bulan tanpa nama
(musim dingin). Raja berikutnya, Numa Pompilius memindahkan Januari dan
Februari.
Awal Mula Sejarah Kalender Hijriyah
System kalender Hijriyah adalah salah satu system penanggalan yang disusun berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi(qomariyah / lunar system). Adapun mengenai sebutan Hijriyah, karena kalender ini dimulai semenjak hijrah (pindah)nya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Yatsrib (Madinah).
System kalender Hijriyah adalah salah satu system penanggalan yang disusun berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi(qomariyah / lunar system). Adapun mengenai sebutan Hijriyah, karena kalender ini dimulai semenjak hijrah (pindah)nya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Yatsrib (Madinah).
Tokoh yang berjasa dalam penetapan
kalender Hijriyah ini adalah khalifah UMar bin Khattab ra. Beliau
bersama para sahabat menusun suatu system penganggalan yang diharapkan
dapat menjadi pedoman bagi umat islam sehingga egala sesuatunya menjadi
seragam.
Menurut cerita dari Maimun bin mahran ra,
pada suaru ari khalifah Umar bin khattab ra. Mendapat sebuah surat
penting dari sahabat yang di dalamnya hanya tercantum bulan sya’ban.
Sehingga beliau menanyakan : “bulan Sya’ban yang mana yang dimaksud ?”
saat itu tak ada satupun yang bisa menjelaskan. Atas dasar hal itulah
khalifah UMar bin Khattab ra. Mengumpulkan sejumlah tokoh untuk
merumuskannya.
Sebenarnya, jauh sebelulm masyarakat
islam Arab mempunyai kalender Hijriyah, disana telah dikenal penanggalan
menurut peredaran bulan. Mereka telah sejak lama memakai nama Muharram,
Rabiul Awal dan lain-lain yang diambil darinama peristiwa, musim atau
kejadian lainnya. Namun masyarakat Arab waktu itu belum menggunakan
penghitungan tahun.
Kembali kepenanggalan Hijriyah. Tentang
hari dan bulan hijrahnya Rasulullah saw. Konon tidak ada perselisihan
pendapat, yaitu tanggal 2 Rabiul Awal (16 Juli 622M) yang jatuh pada
hari Jum’at. Keterangan ini berdasarkan perhitungan ahli rukyat.
Sedangkan menurut perhitungan ahli hisab, tanggal 1 Muharram (15 Juli
622 M) yang jatuh pada hari kamis. Perbedaan tersebut terjadi dalam hal
pemantauan hilal / bulan pertama.
Khalifah UMar ra menetapkan tahun
Hijriyah pada tanggal 8 Rabiul Awal tahun ke-17 Hijriyah (638). Adapun
penetapan bulan Maharam sebagai awal tahun Hijriyah, karena pada bula
itulah Rasulullah saw bertekad untuk hijrah ke Yatsrib
(Madinah).sebelumnya, yaitu pada musim haji wada (621-622 M), beberapa
tokoh pemeluk islam dari Yatsrib (MAdinah) menyatakan bai’at. Mereka
bersumpah setia pada Rasulullah saw apabila beliau bersedia hijrah
keYatsrib (Madinah). Sejumlah tokoh atau sahabat khalifah umat ra yang
mengusulkan agar bulan Muharam dijadikan bulan pertama tahun islam
beralasan bahwa setelah Ramadhan adalah bulan Syawal, Dzulqaidah, dan
Djulhijjah yang lazim disebut Asyhurul Hajj (bulan-bulan Haji), yang
kesibukannya telah dimulai sejak bulan syawal hingga pertengahan bulan
dzulhijjah setelah berbagai lembaran hidup baru pada bulan berikutnya,
bulan Muharam.
Berikut adalah sejarah awal mula pemberian nama-nama bulan Hijriyah :
1. Muharam artinya yang diharamkan yaitu bulan yang padanya diharmkan berperang (menumpahkan darah ) yang terus berlaku sampai awal dating nya Islam
2. Safar, artinya kosong / kuning karena pada bulan
itu orang-orang masa lampau biasa meninggalkan rumah mereka untuk
berperang, berdagang ,berburu, dan sebagainya,sehingga rumah-rumah
mereka kosong.1. Muharam artinya yang diharamkan yaitu bulan yang padanya diharmkan berperang (menumpahkan darah ) yang terus berlaku sampai awal dating nya Islam
3. Rabiul awal, artinya menetap yang pertama, karena para lelaki arab masa lampau pada bulan itu yang tadinyameninggalkan rumah mereka kenbali pulang dan menetap.
4. Rabiul akhir, artinya menetap yang terakhir, yaitu menetAap dirumah terakhir kalinya.
5. Jumadil awal, artinya kering/beku/padat yang pertama, pada waktu itu air menjadi beku / padat.
6. Jumadil akhir, artinya kering/beku/padat yang terakhir,karena mereka mengami kekeringanyang terakhir kalinya.
7. Rajab, artinya muia,
karena bangsa Arab tempo dulu memuliakannya terutama tanggal 10( untuk
berkurban anak unta ),tanggal 1 ( untuk membuka pintu ka’bah
terus-menerus).
8. Syaban, artinya berpencar, karena orang-orang Arab dahulu berpebcar keman saja mencari air dan penghidupan.
9. Ramadhan , artinya
panas terik/ terbakar, karena pada bulan ini jazirah Arab sangat paanas
sehingga terik matahari dapat membakar kulit artinya pembakaran bagi
dosa-dosa sebagaimana disabdakan Rasulullah Saw.
10. Syawal, artinya
naik, karena pada bulan itu bila orang Arab hendak menaiki unta dengan
memuku lekornya maka ekornya itu naik,syawal dapat pula berarti bulan
peningkatan, amal bagi amal tambahan.
11. Dzulqaidah ,artinya si empunya duduk, karena kaum lelaki Arab dulu, pada bulan ini hanya duduk saja di rumah tidak bepergian kemanapun.
12. Dzulhijjah ,artinya
si empunya haji, karena pada bulan ini sejak zaman Nabi Ibrahim as.
Orang-orang biasa melakukan ibadah Haji atau ziarah ke Baitullah,
Makkah.
Menurut system lunar, hari hari keagamaan
atau hari-hari islam biasa dihitung sejak terbenamnya matahari (waktu
maghrib) sebelum hari itu. Jad
0 comments:
Posting Komentar